PENGARUH DIET PROTEIN DAN SUPLEMENTASI VITAMIN D3 PADA MASA MENYUSUI TERHADAP ERUPSI GIGI INSISIVUS SENTRALIS MANDIBULA ANAK TIKUS MALNUTRISI

Riski Amalia Hidayah (1) , Rakmawati Rakmawati (2) , Aris Aji Kurniawan (3) , Anindita Laksitasari (4) , Meylida Ichsyani (5)


(1) Universitas Jenderal Soedirman
(2) Universitas Jenderal Soedirman
(3) Universitas Jenderal Soedirman
(4) Universitas Jenderal Soedirman
(5) Universitas Jenderal Soedirman


Abstract


ABSTRAK

Malnutrisi akibat kekurangan protein saat kehamilan berisiko melahirkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR) dan berdampak pada pertumbuhan tulang dan gigi anak. Kekurangan protein saat kehamilan dapat menyebabkan terjadinya gangguan mineralisasi gigi, ganggguan maturasi gigi, hambatan erupsi gigi,  kegoyahan gigi bahkan kehilangan gigi akibat penurunan kualitas tulang alveolar. Protein sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme kalsium dalam tulang dan gigi. Vitamin D3 berperan dalam homeostasis kalsium dan fosfor yang dibutuhkan untuk mineralisasi jaringan keras termasuk tulang dan gigi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui umur pertama erupsi dan panjang pertumbuhan gigi insisivus mandibula sentralis kanan dan kiri saat masa erupsi pada anak malnutrisi yang menyusu pada induk dengan perlakuan diet protein dan suplementasi vitamin D3. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan post test only control group design.  Sampel penelitian menggunakan 30 ekor tikus Rattus novergicus galur wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu 2 kelompok kontrol meliputi kontrol positif (K+) berupa anak tikus dengan berat badan (BB) normal yang menyusu pada induk yang diberikan perlakuan diet protein standar dan suplementasi vitamin D dosis 0,036 IU/ hari peroral serta kontrol negatif (K-) berupa anak tikus malnutrisi yang menyusu pada induk yang diberikan perlakuan diet protein rendah selama masa menyusui. Kelompok perlakuan meliputi 3 kelompok anak tikus malnutrisi yang menyusu pada induk dengan diet protein standar dengan suplementasi vitamin D dosis 0,036 IU/ hari peroral (P1), diet protein standar dengan suplementasi vitamin D dosis 0,036 IU/ hari peroral (P2) serta diet protein standar saja selama masa menyusui. Hari pertama erupsi diukur secara visual dan panjang pertumbuhan gigi diukur pada umur 14 hari dan 22 hari dengan menggunakan sliding caliper. Hasil penelitian menunjukkan bahwa erupsi paling cepat terjadi pada kelompok K+ kemudian P1. Kelompok P2 dan P3 mengalami kecepatan erupsi yang sama yaitu pada rerata umur 10,2 hari, sedangkan kelompok K- mengalami erupsi gigi paling lambat yaitu mencapai rerata umur 11,5 hari. Pemberian diet protein standar dan vitamin D3 dosis 0,036 IU/hari peroral menunjukkan perbedaan yang bermakna terhadap panjang pertumbuhan gigi. Pemberian diet protein standar menunjukkan perbedaan bermakna terhadap panjang pertumbuhan gigi. Pemberian diet protein rendah dan vitamin D3 dosis 0,036 IU/hari peroral menunjukkan perbedaan bermakna terhadap panjang pertumbuhan gigi insisivus sentralis mandibula kiri namun tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada regio kanan. Kombinasi diet protein standar dengan vitamin D3 dosis 0,036 IU/ hari per oral yang saat masa menyusui mempercepat waktu erupi gigi dan meningkatkan panjang pertumbuhan gigi insisivus sentralis mandibula kanan dan kiri anak tikus dari umur 14 hingga 22 hari.

 


Keywords


Protein, Vitamin D3, Erupsi gigi, Malnutrisi, Tikus

Full Text:

PDF

References


Almonaitiene R and Balciuniene I. 2010. Factors Influencing Permanent Teeth Eruption: Part One General Factor. Baltic Dental and Maxillofacial Journal. 12(3): 67-72.

Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Andriany P. 2008. Nutrisi pada Pertumbuhan Gigi Pra-erupsi. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 8(1): 57-60.

Barunawati SB. 2006. Pengaruh Osteoporosis Terhadap Tulang Alveolar (Telaah Pustaka). Ceril XVIII. 9: 92-97.

Bonjour JP. 2016. The Dietary Protein, IGF-I, Skeletal Health Axis. Hormone Molecular Biology and Clinical Investigation. 28(1): 39-53.

Bozzini EC, Graciela C, Rosa MA, Clarissa B. 2011. Bone Mineral Density and Bone Strength from Mandible of Chronically Protein Restricted Rat. Acto odontol latinoam. 24(3): 223-228.

D’Ortenzio L, Kahlon B, Peacock T, Salahuddin H, Brickley M. 2018. The Rachitic Tooth: Refining the Use of Interglobular Dentine in Diagnosing Vitamin D Deficiency. International Journal of Paleopathology. 22: 101–108.

Delgado-Angulo EK, Hobdell MH, Bernabe E. 2013. Childhood Stunting and Caries Increment in Permanent Teeth: A Three an A Half Year Longitudinal Study in Peru. Int J Paediatr Dent. 23(2): 101-109.

Efendi HS and Soewondo W. 2014. Erupsi Gigi Sulung Pada Anak dengan Riwayat Lahir Prematur, Berat Badan Lahir Rendah. MKB. 46(1): 1-4.

Goncalves LA, Boldrini SC, Capote TSO, Binotti CB, Azeredo RA, Martini DT. 2009. Structural and Ultra-structural Features of the First Mandibular Molar of Young Rats Submitted to Pre and Postnatal Protein Deficiencies. The Open Dentistry Journal. 3:125-131.

Gordon CM, DePeter KC, Feldman HA, Grace E, Emans SJ. 2004. Prevalence of Vitamin D Deficiency among Healthy Adolescents. Arch Pediatr Adolesc Med. 158: 531-537.

Guyton AC and Hall JE. 2016. Guyton and Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi revisi berwarna ke-12. Singapura: Elsevier.

Holick MF. 2007. Vitamin D Deficiency. N Engl J Med. 357:266-281.

Huumonen S and Larmas M. 2005. Effects of Protein Deficiency Induced by Raw Soy with and without Sucrose on Dentine Formation and Dentinal Caries in Young Rats. Arch Oral Biol. 50(5): 453-459.

Indahyani DE, Santoso A, Utoro T, Marsetyawan HNE. 2007. Pengaruh Induksi Lipopolisakarida (LPS) terhadap Osteopontin Tulang Alveolar Tikus pada Masa Erupsi Gigi. Indonesian Journal of Dentistry. 14(1): 2-7.

Jeffcoat M. 2005. The Association Beetwen Osteoporosis and Oral Bone Loss. Journal of Periodontology. 76: 2125-2132.

Lips P, Hosking D, Lippuner K, Norquist JM, Wehren L, Maalouf G. 2006. The Prevalence of Vitamin D Inadequacy amongst Women with Osteoporosis: An International Epidemiological Investigation. J Intern Med. 260: 245-254.

Murray RK and Keeley FW. 2009. Matriks Ekstrasel, in Murray RK, Granner DK, Rodwell VW: Biokimia Harper (terj.). Edisi 27. Jakarta: EGC.

Nair R and Maseeh A. 2012. Vitamin D: The “Sunshine” Vitamin. Journal of Pharmacology & Pharmacotherapeutics. 3(2): 118-126.

Pudyani P. 2005. Reversibilitas Kalsifikasi Tulang Akibat Kekurangan Protein Pre dan Post Natal. Majalah Kedokteran Gigi (Dental J). 38(3):115-119.

Reed SG, Voronca D, Wingate JS, Murali M, Lawson AB, Hulsey TC, Ebeling MD, Hollis BW, Wagner CL. 2017. Prenatal Vitamin D and Enamel Hypoplasia in Human Primary Maxillary Central Incicors: A Pilot Study. Pediatric Dental Journal. 27: 21-28.

Rocha JS, Baldani MH, Lopes CMDL. 2013. Impact of Prenatal Protein-calorie Malnutrition on the Odontogenesis of Wistar Rats. Braz Dent Sci. 16(3: 63-69.

Sheetal A, Hiremath VK, Pati AG, Sajjansetty S, Kumar SR. 2013. Malnutrition and Its Oral Outcome-A Review. J Clin Diagn Res. 7(1): 178-180.

Wise GE, Frazier-Bowers S, D’Souza RN. 2002. Cellular Molecular and Genetic Determinants of Teeth Eruption. Crit Rev Oral Biol Med. 13(4): 323-335.

Zang X, Rahemtullah F, Zang P, Beck P, Thomas HF. 2009. Different Enamel and Dentin Mineralisation Observed in VDR Deficient Mouse Model. Arch. Oral Biol. 54(4): 299-305.


Article Reads

Total: 1188 Abstract: 653 PDF: 503

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

Daily Visit

The last two months

View complete Google Analytics report here
 

This website is maintained by:
Bio Publisher
The Faculty of Biology Publishing

Faculty of Biology
Universitas Jenderal Soedirman
Jalan dr. Suparno 63 Grendeng
Purwokerto 53122

Telephone: +62-281-625865
Email: biologi@unsoed.ac.id

T his website uses:
OJS | Open Journal System
A free journal management and publishing system that has been developed by the PKP (Public Knowledge Project) version 2.4.8.0.

All article content metadata are registered to:
Crossref
An official nonprofit  Registration Agency of the International Digital Object Identifier (DOI) Foundation.

Articles in this journal are indexed by:

Complete index list  »